Sabtu, 29 Oktober 2011

Sekilas Tentang Bahasa

1. Pengertian bahasa
Apa itu bahasa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya jika kita memperhatikan beberapa pengertian bahasa tersebut berdasarkan pengertian umum dengan melihat kamus umum, sebagai istilah linguistik dengan melihat kamus linguistik, dan menyimak aneka pendapat para ahli dari latar belakang yang berbeda.
Dalam kamus umum, dalam hal ini Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1990: 66) bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Kamus Webster mendefinisikan bahasa sebagai A systematic means of communication ideas or feeling by the use of communication sign, sounds, gestures, or mark having understood meanings.
Dari dua makna umum tentang bahasa di atas, ada persamaan yang jelas. Persamaan itu adalah bahwa bahasa ditempatkan sebagai alat komunikasi antar manusia untuk mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan menggunakan simbol-simbol komunikasi baik yang berupa suara, gestur (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan.
Sebagai sebuah istilah dalam linguistik, Kridalaksana (1993:21) mengartikannya sebagai sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Pei dan Gaynor (1975:119) mengatakan bahwa bahasa adalah A system of communication by sound, i.e., through the organs of speech and hearing, among human beings of certain group or community, using vocal symbols possessing arbitrary conventional meaning.
Dari pandangan ahli linguistik seperti Kridalaksana, Pei, dan Gaynor di atas, bahasa ditekankan sebagai sebuah sistem lambang. Istilah sistem mengandung makna adanya keteraturan dan adanya unsur-unsur pembentuk.
Jalaludin Rakhmat (1992:269), seorang pakar

Senin, 17 Oktober 2011

Jakarta Tidak Lebih Layaknya Sekawanan Lebah Jikalau Sedang Macet

Jakarta Tidak Lebih Layaknya Sekawanan Lebah Jikalau Sedang Macet


Ada banyak hal yang menyebabkan kemacetan dijakarta dari Tata Ruang Kota yang semaraut, tidak adanya UU yang mengatur batasan kendaraan hingga Peraturan Rambu yang tidak jelas sehingga banyak dimanfaatkan oleh OKNUM Polisi nakal yang memanfaatkan ruang celah tersebut.
Selain itu tingkat mobilitas warga jakarta yang tinggi sehingga ANIMO warga pedesaan ingin berlomba-lomba datang ke Ibu Kota Jakara untuk mengadu nasibnya. Akhirnya membludaklah penduduk Jakarta sehingga munculnya Pemukiman Kumuh, krtiminalitas hingga meresahkan warga yang lain.


Disisi yang lain kurangnya pengatahuan mahasiswa dalam melakukan AKSI hingga membuat para pengguna jalan akan memaknai sebuah nilai dari AKSI tersebut mnyebabkan PERSEPTIF yang berbeda-beda dikalangan Mahasiswanya. Salah satu contohnya akan kita lihat dibawah ini, hasil dari surat kabar Pos Kota dan Kompas

Mahasiswa Tidur di Jalan, Jalur Pantura Macet
Selasa, 16 Agustus 2011 - 19:27 WIB
CIREBON (Pos Kota)-Banyak cara yang dilakukan mahasiswa sebagai bentuk protes dan tuntutan agar SBY turun dari kursi kepresidenan. Di Cirebon, Jawa Barat, mahasiswa melakukan aksi blokir Jalur Pantura dengan cara tidur di aspal. Tepatnya di perempatan Jalan Pemuda, Selasa (16/8).
Aksi tidur di jalan dilakukan hampir satu jam lamnya. Mereka berani tidur terlentang di tengah jalan, akibatnya pengendara tidak bisa melintas hingga terjadi